Zona Berita |
- JK: Tanpa Akun Twitter, SBY Sering Dikritik Pedas
- Simpan Sabu, Siswa SMA Ditangkap Polisi Setelah UN
- Khianati Amanat Rakyat, Koruptor Dilarang Nyaleg
- Insiden Nyemplung, Tak Bikin Masyarakat Takut Naik Lion Air
- Taufiq Kiemas: SBY Dikritik di Twitter, Itu Sudah Resiko
- Jelang Pilgub Malut, Kapolda Minta Semua Pihak Jaga Keamanan
- Ruhut: Jangan Terus Pojokkan TNI & Polri
- Yusril: Larangan Berpolitik bagi Koruptor Perlu Putusan Pengadilan
JK: Tanpa Akun Twitter, SBY Sering Dikritik Pedas Posted: 15 Apr 2013 06:02 PM PDT Keinginan Presiden SBY untuk membuka komunikasi dengan masyarakat, dianggap pria yang akrab disapa JK ini sebagai hal yang positif. |
Simpan Sabu, Siswa SMA Ditangkap Polisi Setelah UN Posted: 15 Apr 2013 05:29 PM PDT Seorang siswa SMA di Kota Padang, Sumbar, tak berkutik setelah polisi menangkapnya. Dari saku celananya didapati paket sabu senilai Rp400 ribu. |
Khianati Amanat Rakyat, Koruptor Dilarang Nyaleg Posted: 15 Apr 2013 05:03 PM PDT Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan aturan yang membolehkan seorang koruptor terjun ke dunia politik dengan maju menjadi Calon Legislatif (Caleg). |
Insiden Nyemplung, Tak Bikin Masyarakat Takut Naik Lion Air Posted: 15 Apr 2013 04:02 PM PDT Anggota Komisi V DPR yang membidangi masalah perhubungan, Yudi Adiana Adia mengatakan, animo publik untuk menggunakan jasa pesawat terbang tetap tinggi karena waktu tempuh yang cukup efisien. |
Taufiq Kiemas: SBY Dikritik di Twitter, Itu Sudah Resiko Posted: 15 Apr 2013 03:03 PM PDT Menurut Taufiq, niat SBY agar dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui akun tersebut tidak keliru, meski berpotensi menuai kritik pedas di dunia maya. |
Jelang Pilgub Malut, Kapolda Minta Semua Pihak Jaga Keamanan Posted: 15 Apr 2013 02:02 PM PDT Menurutnya, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti KPUD, Panwaslu dan tokoh-tokoh partai politik serta para kandidat Gubernur yang akan berlaga. |
Ruhut: Jangan Terus Pojokkan TNI & Polri Posted: 15 Apr 2013 01:03 PM PDT Ruhut menambahkan, perlu ada perubahan undang-undang terlebih dahulu, jika memang masyarakat menginginkan ke-11 anggota Kopassus itu diadili di peradilan umum dan bukan peradilan militer. |
Yusril: Larangan Berpolitik bagi Koruptor Perlu Putusan Pengadilan Posted: 15 Apr 2013 01:03 PM PDT Menanggapi hal itu, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra memiliki penjelasannya sendiri. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment