Zona Internasional |
- Isu Kata "Allah" Kembali Memanas di Malaysia
- Venezuela Gelar Pelantikan Simbolis untuk Chavez
- Dibully Teman, Siswa Lakukan Penembakan
- Pria Penuh Tato Nyapres di Republik Ceko
- Israel: Chuck Hagel Layak Jadi Menhan AS
- Setelah 40 Tahun, Pasukan Inggris Ganti Model Pistol
- Nikahi Bule, Suu Kyi Tak Boleh Jadi Presiden Myanmar
Isu Kata "Allah" Kembali Memanas di Malaysia Posted: 10 Jan 2013 11:02 PM PST Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah mengejutkan warga Malaysia lantaran ia mengeluarkan larangan bagi warga non-muslim untuk menggunakan kata "Allah." Pada 2008 lalu, isu kata Allah juga sempat memanaskan situasi politik di Malaysia. |
Venezuela Gelar Pelantikan Simbolis untuk Chavez Posted: 10 Jan 2013 10:33 PM PST Warga Venezuela menggelar acara inagurasi pelantikan simbolis untuk Presiden Hugo Chavez yang saat ini sedang mendapatkan perawatan kanker di Kuba. Acara yang berbentuk parade tersebut juga didatangi oleh rekan-rekan Chavez. |
Dibully Teman, Siswa Lakukan Penembakan Posted: 10 Jan 2013 09:56 PM PST Pemuda berusia 16 tahun melakukani penmbakan di SMU Taft Union di negara bagian California, AS. Aksi itu menyebabkan beberapa siswa sekolah tersebut mengalami luka-luka. |
Pria Penuh Tato Nyapres di Republik Ceko Posted: 10 Jan 2013 09:06 PM PST Seorang komposer musik klasik yang memiliki tato sebadan penuh, ingin mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Ceko. |
Israel: Chuck Hagel Layak Jadi Menhan AS Posted: 10 Jan 2013 08:27 PM PST Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mengatakan, Chuck Hagel adalah seorang yang adil dan layak menjadi Menhan AS. Ayalon yakin, Hagel akan memberikan yang terbaik dalam hubungan AS dan Israel. |
Setelah 40 Tahun, Pasukan Inggris Ganti Model Pistol Posted: 10 Jan 2013 08:00 PM PST Pasukan Inggris mengganti pistolnya dengan pistol buatan Austria, Glock, setelah 40 tahun menggunakan pistol Browning. Inggris pun menjalin kontrak kerja senilai jutaan Poundsterling ke perusahaan senjata Austria. |
Nikahi Bule, Suu Kyi Tak Boleh Jadi Presiden Myanmar Posted: 10 Jan 2013 07:47 PM PST Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengkritik konstitusi Myanmar yang melarang warga yang memiliki keluarga warga asing untuk mencalonkan diri menjadi presiden Myanmar. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
No comments:
Post a Comment